Pembukaan Jambore Pramuka Berkebutuhan Khusus di Gresik: Langkah Nyata Pendidikan Karakter

Gresik – Kegiatan Jambore Pramuka Berkebutuhan Khusus yang digelar oleh Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Gresik resmi dibuka pada Selasa, 29 Oktober 2024, di Gedung Kwarcab Gresik. Acara ini diselenggarakan selama dua hari, yaitu dari 29 hingga 30 Oktober 2024, dan dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Gresik yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Kwarcab Gresik, Aminatun Habibah, yang akrab disapa Bu Min.

Bu Min menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata komitmen Kwarcab Gresik dalam mendukung pendidikan karakter bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kegiatan jambore bagi anak-anak tersebut untuk memaksimalkan potensi mereka, terutama dalam aspek penginderaan.

“Jambore ABK ini adalah salah satu bentuk pembelajaran pendidikan karakter. Ini untuk memaksimalkan kemampuan penginderaan anak-anak berkebutuhan khusus,” ujar Bu Min. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan jambore ini tidak hanya sebagai ajang berkumpul dan beraktivitas di alam terbuka, tetapi juga menjadi wadah bagi mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar serta meningkatkan rasa percaya diri.

Kegiatan Jambore Pramuka Berkebutuhan Khusus kali ini diikuti oleh 78 peserta dari berbagai latar belakang, dengan dukungan dari 21 pendamping yang berasal dari perwakilan Sekolah Luar Biasa (SLB) dan sekolah inklusif se-Kabupaten Gresik. Para peserta yang hadir sangat antusias mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang telah dipersiapkan oleh panitia. Jambore ini menjadi kesempatan besar bagi para peserta untuk saling mengenal, berbagi pengalaman, serta belajar mengembangkan potensi masing-masing.

Kwarcab Gresik sendiri telah menyiapkan berbagai kegiatan menarik yang melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus. Rangkaian acara dalam jambore ini meliputi permainan, seni dan keterampilan, lomba keterampilan Pramuka, hingga kegiatan di alam terbuka. Semua kegiatan dirancang agar dapat menyesuaikan kebutuhan para peserta, sehingga mereka bisa berpartisipasi dengan maksimal tanpa adanya hambatan.

Salah satu pendamping yang juga hadir dalam acara ini menyampaikan rasa bangganya bisa berpartisipasi dalam Jambore Pramuka Berkebutuhan Khusus ini. Ia menuturkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak yang didampinginya. “Kami sangat bersyukur dengan adanya jambore ini. Anak-anak merasa senang dan bisa belajar banyak hal, terutama dalam berinteraksi dengan teman-teman baru,” ujarnya.

Selain itu, Bu Min juga menyampaikan harapan besarnya bahwa Jambore Pramuka Berkebutuhan Khusus ini dapat menjadi acara tahunan. Menurutnya, kegiatan ini perlu diadakan secara berkesinambungan agar dampaknya bagi anak-anak berkebutuhan khusus bisa lebih optimal. “Kami berharap, kegiatan ini dapat memberikan mereka pengalaman yang lebih mendalam. Ini bukan sekadar aktivitas Pramuka biasa, tetapi menjadi sarana bagi mereka untuk terus belajar dan berkembang, baik secara fisik maupun mental,” ujar Bu Min.

Dukungan dari pemerintah daerah pun menjadi salah satu faktor penting dalam kelancaran acara ini. Pemerintah Kabupaten Gresik mendukung penuh kegiatan yang diselenggarakan oleh Kwarcab Gresik ini, sebagai bagian dari program inklusi yang bertujuan memberikan kesempatan yang sama bagi anak-anak berkebutuhan khusus dalam mengakses berbagai bentuk pendidikan dan pelatihan karakter.

Di akhir acara pembukaan, Bu Min menyempatkan diri untuk berinteraksi langsung dengan para peserta dan pendamping. Ia tampak berdialog dengan beberapa anak, mendengarkan cerita mereka, dan memberi semangat agar mereka terus berani menghadapi tantangan. Kehadiran langsung dari Plt Bupati Gresik di tengah-tengah mereka memberikan kesan tersendiri, menambah semangat dan keceriaan bagi para peserta.

Kegiatan Jambore Pramuka Berkebutuhan Khusus ini diharapkan tidak hanya mampu memberikan pengalaman baru bagi para peserta, tetapi juga membuka mata masyarakat luas tentang pentingnya pendidikan karakter bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan pendidikan karakter, anak-anak berkebutuhan khusus dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri, percaya diri, serta memiliki kemampuan untuk beradaptasi dalam berbagai situasi.

Para pendamping dan pihak sekolah juga berharap kegiatan seperti ini bisa menginspirasi masyarakat untuk lebih memahami dan menghargai keunikan anak-anak berkebutuhan khusus. “Kegiatan ini adalah bentuk nyata bahwa mereka memiliki kemampuan dan potensi yang sama dengan anak-anak lainnya, hanya saja membutuhkan pendekatan yang berbeda. Kita semua perlu mendukung mereka agar bisa berkembang dengan optimal,” ujar salah satu guru dari sekolah inklusif yang mendampingi murid-muridnya dalam kegiatan tersebut.

Dengan berbagai rangkaian kegiatan yang telah disusun oleh panitia, Jambore Pramuka Berkebutuhan Khusus di Gresik ini tidak hanya menjadi wadah bagi peserta untuk mengekspresikan diri, tetapi juga sarana pendidikan karakter yang mengajarkan nilai-nilai kesabaran, kerja sama, dan keberanian.

Semoga kegiatan ini bisa berjalan lancar hingga penutupan, serta dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menyelenggarakan kegiatan serupa. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan anak-anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Gresik dapat terus berkembang, berprestasi, dan merasa dihargai serta diterima di tengah masyarakat.

Scroll to Top